Bunyi dan Getaran Pada Pompa Sentrifugal
Bunyi dan Getaran Pada Pompa Sentrifugal
1. Pengertian
Pompa Sentrifugal
Pompa adalah suatu alat yang
berfungsi untuk memindahkan fluida dari satu tempat ketempat yang lainnya. Secara umum
seluruh kerja pompa hampir sama yaitu merubah tekanan di dalam pompa
(membuatnya vakum) agar fluida diluar pompa dapat masuk ke dalam pompa dan
setelah itu pompa diberi tekanan kembali agar bisa berpindah atau mengalir
kearah luar pompa melalui pipa.Secara
umum pompa dibagi menjadi 2 yaitu pompa
positif displacement dan pompa dinamik. Dibawah ini adalah jenis-jenis
pompa secara umum yang kita temukan dan gunakan didalam kehidupan sehari-hari
dan pompa memiliki fungsi yang berbeda-beda tergantung pengaplikasiannya.
Pompa sentrifugal
merupakan sebuah pompa yang berfungsi memindahkan suatu fluida cair dengan
cara memanfaatkan gaya sentrifugal. Gaya
sentrifugal sendiri merupakan lawan dari gaya sentripetal yang artinya
merupakan gaya yang ditimbulkan akibat suatu benda melakukan gerakan melingkar
dan ketika gaya itu terjadi maka posisi benda akan berusaha untuk menjauhi
sumbu putaran
2. Sistem Kerja Pompa Sentrifugal
Cara
kerja pompa sentrifugal adalah pompa digerakkan oleh motor yang dari motor
tersebut menghasilkan daya guna diberikan kepada poros untuk memutar impeller
yang dipasangkan pada poros tersebut. Fluida cair yang ada didalam impeller
akan berputar karena dorongan sudu-sudu dan menimbulkan gaya sentrifugal. Akibat gaya
sentrifugal tersebut maka fluida cair akan mengalir dari tengah impeller lalu
keluar m
Karakteristik
dalam pompa sentrifugal dibagi menjadi 3 yaitu karakteristik ketika pompa
dirangkai tunggal, dirangkai seri, dan dirangkai parallel.Pompa Sentrifugal
terdiri dari beberapa bagian yaitu sebagai berikut :
A. Stuffing Box
Stuffing Box berfungsi untuk mencegah kebocoran pada daerah dimana
poros pompa menembus casing.
B. Packing
Digunakan untuk mencegah dan mengurangi bocoran cairan dari casing
pompa melalui poros. Biasanya terbuat dari asbes atau teflon.
C. Shaft (poros)
Poros berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari penggerak
selama beroperasi dan tempat kedudukan impeller dan bagian-bagian berputar lainnya.
D. Shaft sleeve
Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi
dan keausan pada stuffing box. Pada pompa multi stage dapat sebagai leakage
joint, internal bearing dan interstage atau distance sleever.
E. Vane
Sudu dari
impeller sebagai tempat berlalunya cairan pada impeller.
F. Casing
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai
pelindung elemen yang berputar, tempat kedudukan diffusor (guide vane), inlet
dan outlet nozel serta tempat memberikan arah aliran dari impeller dan
mengkonversikan energi kecepatan cairan menjadi energi dinamis (single stage).
G. Eye of Impeller
Bagian sisi masuk pada
arah isap impeller.
H. Impeller
Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa
menjadi energi kecepatan pada cairan yang dipompakan secara kontinyu, sehingga
cairan pada sisi isap secara terus menerus akan masuk mengisi kekosongan akibat
perpindahan dari cairan yang masuk sebelumnya.
I. Wearing Ring
Wearing ring berfungsi untuk memperkecil kebocoran cairan yang
melewati bagian depan impeller maupun bagian belakang impeller, dengan cara
memperkecil celah antara casing dengan
impeller.
J. Bearing
Beraing (bantalan) berfungsi untuk menumpu dan menahan beban dari
poros agar dapat berputar, baik berupa beban radial maupun beban axial. Bearing
juga memungkinkan poros untuk dapat berputar dengan lancar dan tetap pada
tempatnya, sehingga kerugian gesek menjadi kecil.
K. Casing
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai
pelindung elemen yang berputar, tempat kedudukan diffusor (guide vane), inlet
dan outlet nozel serta tempat memberikan arah aliran dari impeller dan
mengkonversikan energi kecepatan cairan menjadi energi dinamis (single stage).
Pada
saat pemasangan pompa sentrifugal kita harus memperhatikan
apakah pompa yang dipasang mengalami getaran atau bunyi yang menganggu
lingkungan. Berikut merupakan beberapa penjelasan bagaimana pencegahan dan bunyi pada saat pemasangan pompa sentrifugal.
3. Pencegahan
Getaran Dan Bunyi Pada Pompa Sentrifugal
Produsen
pompa dan motor sekarang ini sedang memperhatikan persoalan yang menyangkut
bunyi dan getaran dengan intensitas yang lebih besar dari waktu ke waktu yang
sebelumnya.bunyi dan getaran sangat mengganngu unuk lingkungan dan performansi
pompa itu sendiri. disini akan membahasan apa saja penyebab pompa bergetar dan
bunyi dan bagaimana cara pencegahannya.
3.1 Penyebab
getaran dan bunyi
3.1.1
Fluktuasi tekanan
Karena
jumlah sudu impeller pompa terbatas maka tekanan pada sisi keluar impeller
tidak merata di seluruh kelilingnya. Fruktuasi tekanan ini akan dirambatkan
secara periodik mulai dari lidah volut dan ujung sudu antara ke sisi keluar
pompa sehingga menimbulkan getaran dan bunyi.
3.1.2
Aliran yang tak mantap
Di
dalam impeller, sudu antara dan rumah pompa akan terjadi pusaran jika pompa
dioperasikan jauh diluar titik spesifikasinya. Pusaran ini akan menimbulkan
gaya penyebab getraran. Demikian pula jika katub terbuka sebagian dapat timbul
pusaran tak stabil yang menyebabkan getaran dan bunyi.
3.1.3
Kavitasi
Kavitasi
adalah gejala menguapnya zat cair yang sedang mengalir, karena tekanannya
berkurang sampai dibawah tekanan uap jenuhnya. Apabila zat cair mendidih, maka
akan timbul gelembung-gelembung uap zat cair. Hal ini dapat terjadi pada zat
cair yang mengalir didalam pompa maupun didalam pipa. Tempat-tempat yang
bertekana rendah atau berkecepatan tinggididalam aliran, sangat rawan terhadap
terjadinya kavitasi. Pada pompa misalnya, bagian yang mudah mengalami kavitasi
adalah pada sisi isapnya. Kavitasi akan timbul apabila tekanan isap terlalu
rendah. Jika pompa mengalami kavitasi, maka akan timbul suara berisik dan
getaran. Selain itu performansi pompa akan menueun secara tiba-tiba, sehingga
pompa tidak dapat bekerja dengan baik.
3.1.4
Surjing
Beberapa
pompa sentrifugal mempunyai lengkungan head H yang menanjak dan beberapa lagi
mempunyai lengkunagn yang menurun, jika kapasitas Q mengecil mendekati nol.pompa
yang mempunyai kurva H yangmenganjak selalu bekerja dengan stabil. Namun pompa
dengan kurva H yang menurun dalam keadaan tertentu dapat mengalami gejala
seperti orang bernafas. Di sini laju aliran berubah-ubah terus menerus secara
periodik dan penunjukan manometer di nosel keluar serta vakummeter di sisi isap
popa memperlihatkan adanya fluktuasi tekanan. Gejala seperti ini disebut
surjing
3.1.5
Benturan air
Benturan
air terjadi jika suatu aliran zat cair didalam pipa tiba-tiba dihentikan
misalnya dengan menutup katub secara sangat cepat. Disini seolah-olah zat cairv
membentur katup sehingga timbul tekanan yang melonjak dan diikiuti fluktuasi
tekanan disepanjang pipa untuk beberapa saat.
3.2 Keadaan
seimbang bagian yang berputar
Keadaan
tak seimbang dapat terjadi karena keausan dan korosi pada bagian yang berputar.
Selain itu kopling yang rusak sering pula menyebabkan getaran.
3.2.1
Pencegahan getaran dan bunyi karena
pompa dan katub
Untuk mencegah getaran
dan bunyi dapat diambil langkah-langkah berikut :
a. Perkuat
pondasi dan penumpu pompa
b. Ambil tindakan pencegahan kavitasi
Pencegahan kavitasi
dapat dilakukan dengan hal- hal dibawah ini :
·
Ketinggian letak pompa terhadap
permukaan zat cair yang diisap harus dibuat serendah mungkin agar head statis
menjadi rendah pula.
·
Pipa isap harus dibaut sependek mungkin.
Jika terpaksa dipakai pipa isap yang panjang, sebaiknya diambil pipa yang
berdiameter satu nomer lebih besar untuk mengurangi kerugian gesek
·
Sama sekali tidak dibenarkan untuk
memperkecil laju aliran dengan menghambat aliran di sisi isap.
·
Jika pompa mempunyai head total yang
berlebihan, maka pompa akan bekerja dengan kapasitas aliran yang berlebihan
pula, sehingga kemungkinan akan terjadi kavitasi menjadi lebih besar. Karena
itu head total pompa harus ditentukan sedemikian hingga sesuai dengan yang
diperlukan pada kondisi operasi sesungghnya
·
Bila head total pompa sangat berfluktuasi,
maka pada keadaan head terendah harus diadakan pengamanan penuh terhadap
terjadinya kavitasi. Namun, dalam beberapa hal terjadinya sedikit kavitasi yang
tidak mempengaruhi performansi sering tidak dapat dihindari sebagai akibat dari
pertimbangan ekonomis. Dalam hal ini perlu dipilih baha impeller yang tahan
erosi karena kavitasi.
c. Ambil
tindakan untuk mencegah surjing
d. Ambil
tindakan untuk mencegah benturan air
Pada waktu terjadi
benturan air karena hilangnya daya,tekanan akan jatuh pada tahap pertama dan
melonjak naik pada tahap kedua. Lonjakan tekanan akan semakin tinggi jika
penurunan tekanan pada tahap pertama juga sangat besar. Jadi tindakan
pencegahan dapat dilakukan dengan menghindari terjadinya tekanan negative dan
kemudian mencegah timbulnya kenaikan tekanan adapun pencegahannya dapat
dilakukan sebagai berikut :
·
Untuk menghindari tekanan negative dan
pemisahan kolam zat cair dapat menggunakan peralatan sebagai berikut :
ü Roda
gaya pada pompa
ü Tangki
peredam
ü Katup
laluan udara
ü Kamar
udara ( air chamber)
ü Mengurangi
kecepatan didalam pipa
ü Mengubah
bentuk pipa
·
Pencegahan lonjakan tekanan dapat
dicegah dengan berbagai cara dibawah ini :
ü Penutupan
Lambat
ü Pelepasan
tekanan
ü Penutupan
cepat
e. Operasikan
pompa pada daerah kerja yang semestinya, yaitu dalam batas-batas yang diberikan
oleh peberik (mengenai kapasitas, head total pompa,tinggi isap, dan lain-lain)
f. Operasikan
pompa tanpa terlalu banyak mengecilkan pembukaan (mentrotel) katup keluar. Jika
laju aliran terlalu besar secara berlebihan pada keadaan katup terbuka penuh,
sebaiknya pompa diganti dengan yang lebih baik, atau pada pipa keluar dipasang
orifis.
g. Jika
getaran dan bunyi timbul karena ada bagian yang aus atau mengalami
korosi,perbaiki atau gani bagian ini dengan yang baru. Selain itu periksa dan
luruskan poros.
3.3 Cara mencegah rambatan getaran dan bunyi
Meskipun
bunyi yang ditimbulkan oleh pompa dan motor tidak berapa keras namun bunyi
dapat dipantulkan oleh dinding- dinding ruang pompa yang kecil atau dapat
dirambatkan melalui pipa ke ruanagn lain yang jauh dari pompa. Akibatnya dapat
timbul resonansi yang menghasilkan bunyi yang keras. Berbagai cara perambatan
bunyi dari pompa serta pencegahannya akan diuraikan dibawah ini.
3.3.1
Perambatan melalui pondasi dan gedung
Getaran
dari pompa dan motor penggeraknya dapat dirambatkan ke tempat-tempat lain
melalui pondasi dan gedung. Cara terbaik untuk mencegah hal ini adalah dengan memisahkan pondasi pompa dengan lantai
gedung. Namun untuk pompa –pompa kecil cara ini jarang digunakan karena biaya
pembuatannya mahal. Untuk mengatasi hal ini pada umumnya dianjurkan agar
pondasi pompa diperkuat dan jika mungkin pompa jangan dipasang pada lantai yang
dibuat langsung diatas tadah isap.Penggunaan bantalan karet dibawah landasan
pompa merupakan suau cara yang efektif untuk mencegah perambatan getaran ke
pondasi. Dalam hal ini harus juga digunakan sambungan pipa luwes untuk mencegah
bergetarnya pipa.
3.3.2
Perambatan melalui pipa penyalur
3.3.3
Sambungan pipa luwes harus dipasang
ditengah pipa untuk memisahkan getaran pompa dari pipa . jika ada kemungkinan
bahwa getran akan dirambatkan ke gedung melalui tumpuan pipa, maka pada tumpuan
dan gelang pemegang pipa dapat diberi karet penyekat getaran.
3.3.4
Perambatan melalui air
Denyutan tekanan yang
ditimbulkan oleh susu impeller yang terbatas jumlahnya akan dirambatkan melalui
air. Hal ini sering kali menimbulkan bunyi keras yang tak diharapkan diruangan
yang jauh dari pompa. Masalh ini dapat diatasi dengan memasang tangki udara
ditengah pipa keluar untuk menyerap gelombang tekanan . cara lain juga dapat
ditempuh yaitu dengan mengurangi denyut
tekanan. Untuk itu dapat digunakan pipa penyaring bunyi atau pipa 1/4 panjang gelombang yang disesuaikan dengan
gelombang denyutnya yang ada.
3.3.5
Perambatan melalui udara
Jika bunyi di dalam
kamar pompa dapat diterima, asal tidak keluar dari ruanagan,maka dinding kamar
pompa harus dibuat dari bahan yang menyerap bunyi atau menyekat bunyi.
Kontruksi penyekat bunyi dapat terdiri dari jendela kaca dua lapis atau dinding
beton tebal tanpa jendela.untuk penyerap bunyi dapat dipakai papan-papan
akuistik atau genting akustik yang dilapiskan pada dinding dan langit-langit.
Sumber : Sularso dan Harua Tahana. 2004. Pompa dan Kompresor Pemilihan,Pemakaiandan
Pemeliharaan. Jakarta
trimakasih ini sangat membantu saya dalam mengerjakan tugas saya
BalasHapusijin copy ya. ini sangat membantu dalam memberikan materi tambahan tugas kuliah adik saya. terimakasih :)
BalasHapusBicara soal getaran dan bunyi, apakah getaran gempa dapat memengaruhi sistem kerja pompa ini?
BalasHapusTerima kasih
menurut artikel diatas, kavitasi akan terjadi apabila tekanan isap terlalu rendah, saya ingin bertanya dalam perencanaan sebelumnya apakah akan terjadi kavitasi sudah diperhitungkan sebelumnya apa tidak? jika iya, kenapa pada saat melewati tempat2 bertekanan rendah dan berkecepatan tinggi tidak ada solusi atau kontrol sehingga meminimalisir terjadinya kavitasi tersebut. Selain itu performansi pompa yang akan menurun secara tiba-tiba, sehingga pompa tidak dapat bekerja dengan baik pasti akan membuat sistem tersebut kacau apakah ada penanganan di lapangan untuk mengatasi turunnya performa akibat kavitasi. terima kasih
BalasHapusWah lengkap sekali. Izin copas ya. Ini sangat membantu dalam tugas saya. Terimakasih.
BalasHapuscukup lengkap dan sangat membantu. thank
BalasHapusKeren sekali... terimakasih informasinya. Sangat membantu
BalasHapusMateri akan vibration pada pompa baik sekali.
BalasHapushanya sedikit kurang ilustrasi, formula / standard dari vibration yang diperbolehkan beserta kurangnya penulisan referensi untuk gambar dan sitasi.